FILM
INNOCENCE OF MUSLIMS
Judul
film: Innocence of Muslim
Sutradara: Sam Bacile (nama samaran)
Konsultan film: Steve Klein, aktifis Kristen militan.
Kebangsaan: Israel (menurut pengakuannya pada AP dan Wall
Street Journal)
Biaya: $5 Juta Dolar.
Donatur: Lebih dari 100 orang Yahudi.
Durasi : 2 jam
Pembuatan: Musim panas 2011
Jumlah pemain: 59 aktor
Jumlah kru: 45
Rencana ke depan: Ingin membuat film serupa sepanjang total 200
jam serial dengan kisah serupa yaitu penghinaan pada Islam.
Yang terlibat dalam
pembuatan film:
(a) sejumlah warga Amerika yang
pernah tinggal di Timur Tengah
(b) Warga Mesir beragama Kristen Coptic
Ditayangkan di Youtube: 12 Juli 2012, trailernya berdurasi
14 menit
Diputar di Gereja: 11 September 2012 diputar di Gereja oleh Terry Jones
pendeta Amerika yang pernah mengkampanyekan pembakaran Quran.
Sinopsis
Sinopsis cerita film adalah memfitnah
Nabi Muhammad dalam gambaran yang sangat keji yaitu dengan menuduh Rasulullah
sebagai pendukung fedofilia dan homoseks dan menggambarkan beliau sedang
berhubungan intim.
Film Innocence of Muslims ini menarik
perhatian dunia Arab setelah ditulis oleh blogger Kristen Koptik asal Mesir
bernama Morris Sadek yang kewarganegaraan Mesir-nya telah dicabut karena
menyerukan agar Mesir diserang.
Morris Sadek yang saat ini tinggal di
California AS mendirikan grup anti Islam bernama National American Coptic
Assembly.
MISTERI
SAM BACILE SUTRADARA FILM INNOCENCE OF MUSLIMS
Menurut hasil investigasi AP (Associated
Press) Sam Bacile adalah nama samaran. Nama sebenarnya kemungkinan adalah
Nakoula Basseley Nakoula seorang pengikut Kristen Koptik yang tinggal di
California, AS.
Namun Nakoula menolak kalau dialah sang
sutradara walaupun dia mengakui mengenal Sam Bacile.
Menurut AP, ponsel yang menelpon AP
pertama kali pada hari Selasa yang mengaku dari Sam Bacile sama dengan alamat
di Los Angeles tempat di mana Nakoula berada.
Nakoula mengatakan pada AP bahwa ia seorang
pengikut Kristen Koptik.
Nama alias lain dari Nakoula adalah
Nicola Bacily dan Erwin Salameh.
REAKSI
MUSLIM ATAS INNOCENCE OF MUSLIMS
- Di Benghazi, Libya terjadi protes di
Konsulat Amerika yang berakibat tewasnya Dutabesar Amerika untuk Libya bersama
tiga staff Amerika yang lain.
- Di Kairo, Mesir protes massal di
Kedutaan AS di Kairo dengan penurunan bendera Amerika. Tidak ada yang tewas.
- Di Afghanistan, pemeirntah Afghan
memblokir situs jejaring Youtube yang menyiarkan video tersebut.
- Di Indonesia, Kemenkominfo akan
memblokir video tersebut di Youtube. Namun sampai tulisan ini dibuat film
tersebut masih bisa diakses.
Para
Pemain Merasa Tertipu
Cindy juga merasa takut saat menyaksikan
hasil produksi film tersebut yang kemudian memicu kontroversi.
Cerita tentang nabi Muhammad yang
kemudian memicu protes keras di Libya dan Mesir memang menyita perhatian dunia.
Anehnya, para pemain di film tersebut tidak tahu menahu jika mereka memerankan
film yang menunjukkan propaganda anti-Islam tersebut dengan menggambarkan nabi
Muhammad sebagai seorang yang kejam.
Mereka merasa ditipu oleh sutradara yang
membesut film tersebut. Para pemain hanya mengetahui, jika mereka terlibat
dalam pembuatan film tentang kehidupan masyarakat di Mesir 2000 tahun lalu.
Cindy Lee Garcia, seorang aktris dari
Bakersfield, California yang ikut terlibat dalam film tersebut mengaku tidak
tahu menahu akhirnya tema film tersebut berubah. Dalam film itu, Cindy berperan
sebagai ibu dari seorang perempuan yang memberikan anak perempuannya dinikahi
sosok yang disebutkan sebagai Nabi Muhammad dalam film.
Seperti yang dikutip situs gawker.com
Cindy mengungkapkan dirinya merasa heran dengan hasil dari film tersebut yang
menurutnya tidak sesuai dengan tema asalnya, seperti yang dijelaskan saat dirinya
mengikuti casting, musim panas lalu. Menurutnya, dalam naskah tertulis judul
film adalah Desert Warriors.
“Di awal saya membaca naskah dan
dijelaskan jika film ini menceritakan kejadian 2000 tahun lalu di Mesir,” ujar
Cindy.
“Yang jelas, isi film tidak menyinggung
masalah agama, ini murni merupakan cerita tentang kehidupan masyarakat di Mesir
dan tidak disebutkan adanya Muhammad, muslim dan apapun itu yang berkaitan
dengan agama,” tegasnya.
Ia juga menceritakan, dalam proses
syuting dirinya tidak menemukan keanehan karena semua sesuai dengan skenario
dan naskah yang sudah dipelajari para pemain. Namun ia merasa heran ketika
judul tersebut menjadi Innocence Muslims.
Menurutnya tidak ada sama sekali
kata-kata Muhammad. Tokoh yang disebut adalah Master George. Ia yakin, jika
kata Muhammad ditambahkan saat pasca produksi.
Ia juga memberikan bukti, di menit ke
9:03, Cindy dalam kisah tersebut bertengkar dengan suaminya yang ingin
memberikan anaknya ke seseorang.
“Apakah Muhammad seorang penyiksa?” ujar
tokoh yang diperankan Cindy di hasil pasca produksi.
Namun Cindy berkilah, percakapan yang
terjadi saat syuting adalah, “Apakah tuanmu adalah penyiksa,” terang Cindy.
Cindy juga merasa takut saat menyaksikan
hasil produksi film tersebut yang kemudian memicu kontroversi dan sampai
menimbulkan tragedi berdarah di Libya yang menewaskan empat orang dari kedutaan
besar Amerika Serikat.
“Saya tidak ada hubungannya dengan hal
ini semua. Saya merasa takut karena film ini membuat orang lain tewas,”
terangnya.
Syuting film tersebut, menurut Cindy
dilakukan Juli lalu selama tiga hari. Banyak hal aneh yang dirasakan Cindy,
seperti sutradara dan penulis naskah yang misterius. Sam Bacile diklaim sebagai
pengusaha real estat asal Israel namun menurut pengakuan Cindy, Bacile memiliki
rambut putih dan berbicara bahasa Arab dan berdarah Mesir.
Bacile, menurut Cindy juga menyebut
sosok kontroversi tersebut sebagai Master George. Cindy juga merasa marah
karena merasa ditipu sutradara. Bahkan ia sempat menghubungi Bacile dan
mengungkapkan kekecewaannya.
“Aku menghubungi Sam, aku bilang kenapa
Anda melakukan ini. Ia menjawab jika dirinya sangat lelah dengan perilaku
orang-orang Islam radikal yang saling bunuh. Biarkan para aktor mengetahui,
jika ini bukan salah mereka,” ujar Cindy menirukan ucapan Sam.
“Tapi aku tidak puas dan berencana
menuntutnya,” imbuh Cindy.
Melalui CNN, 80 kru dan pemain telah
merilis sebuah pernyataan yang menyatakan mereka merasa ditipu. Mereka marah
dan merasa dimanfaatkan oleh produser karena saat memulai produksi tidak ada
penjelasan tentang menyebutkan agama tersebut.
Seluruh pemain dan kru sangat marah dan
merasa dimanfaatkan oleh produser. Kami adalah 100% tidak di belakang film ini
dan terlalu menyesatkan tentang niat dan tujuannya. Kami sangat terkejut oleh drastis
menulis ulang dari script dan kebohongan yang diberitahu kepada semua yang
terlibat. Kami sangat sedih dengan tragedi yang telah terjadi.
Maka dari itu, kita harus tegakkan kebenaran demi agama Allah SWT.